Perayaan dimulai dengan apel bendera yang berlangsung khidmat. Dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Nusantara, para siswa dan guru mengikuti upacara penuh makna.
Dalam apel tersebut, nilai-nilai perjuangan Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan nasional dikobarkan kembali, menjadi pengingat tentang pentingnya pendidikan yang membebaskan, mendidik dengan hati, dan membentuk karakter.
Selepas apel, suasana berubah menjadi lebih semarak. Tawa riang anak-anak pecah saat mereka mengikuti berbagai lomba yang digelar oleh pihak sekolah.
Lomba lari karung, kelereng, hingga senam bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana menumbuhkan semangat sportivitas, kebersamaan, dan mempererat relasi antara siswa dan guru dalam suasana penuh kegembiraan.