
“Bu, kembang e pinten?” tanya seorang pembeli.
“Tiga puluh ribu, kula pendetke ten inggil,” jawab Bu Rodiyah, sambil menambahkan bunga ke dalam keranjang. Jika ada pembeli merasa kurang puas, ia tak segan mempersilakan mereka menambah sendiri.
Tawar-menawar kadang diselingi canda dan tawa. Di balik humor receh, tersembunyi strategi mempertahankan harga. Bagi Bu Rodiyah, Rp30.000 adalah harga yang membawa kualitas: bunga segar dan isian yang melimpah.
*)Penulis adalah Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta. Aktif menulis puisi dan cerpen, karyanya masuk dalam antologi tingkat nasional tahun 2022 dan 2024. Pernah meraih predikat penulis terbaik di berbagai lomba nasional sejak 2022. Berpengalaman dalam organisasi HIMA PBSI, redaksi majalah sekolah, dan komunitas sastra Kosalama.