Feature: Mengendus Jejak, Mengurai Kisah, Karya Kanis Lina Bana

SMA Negeri 8 Poco Ranaka
Penulis: Kanis Lina Bana (Foto: Dokumen Probadi)
banner 120x600

TERASNUSA.com-Di podium utama, titik-titik air menetes dari bola matanya. Retina matanya seakan tersumbat. Tarikan napasnya sesak. Seperti ada beban yang menusuk-nusuk. Ia diam sejenak.

Matanya berkedip-kedip. Kata-katanya terbata-bata. Tak kuasa melanjutkannya lagi. Hanya sebutir terima kasih yang mengalir penuh sendu. Entah karena urat bahagia terlalu rekat atau memori alam bawah sadarnya sedang meneropong ulang pentas awal juangnya.

Kata-kata yang diucapkan jelas tak sanggup merangkum semua yang dialami. Inilah yang disebutkan oleh beberapa pemikir seperti Ludwig Wittgenstein dan Friedrich Nietzsche bahwa ada keterbatasan bahasa dalam menggambarkan realitas dan emosi. Tentu bukan karena tak sanggup untuk mengungkapkan, tetapi karena memori diliputi rasa haru yang merangkum semua jejak perjuangan.

Terlalu rumit untuk dikisahkan. Terlalu menyiksa jika membongkar ulang lembar-lembar garapannya. Sebab jejak awal adalah nestapa, kini berhambur bahagia. Semuanya jadi indah. Bukan karena kehebatannya, tetapi karena campur tangan berbagai pihak serta ridho Sang Empunya kehidupan.

Itulah adegan singkat ketika Kepala SMA Negeri 8 Poco Ranaka, Hendrikus Jemi, S.Pd., menyampaikan sambutan saat peresmian gedung baru sekolah itu pada Jumat (28/3/2025) lalu.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH., M.Hum., meresmikan gedung baru SMAN 8 Poco Ranaka yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi NTT Tahun Anggaran 2024
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH., M.Hum., meresmikan gedung baru SMAN 8 Poco Ranaka yang dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi NTT Tahun Anggaran 2024 (Foto Iren Antus/terasnusa.com)

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Manggarai Timur, Ande Agas, S.H., M.Hum., Ketua Tim PKK Ny. Thres Wisang, tetua adat, sejumlah undangan, dan pengurus komite sekolah. Prosesi bersejarah itu diawali dengan ritual adat, ekaristi pemberkatan, pemotongan pita, peluncuran buku karya siswi sekolah tersebut, serta pementasan seni dan hiburan.

Untuk diketahui, fasilitas baru yang diresmikan itu bersumber dari DAK tahun 2024 sebesar Rp 2,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun tiga ruang kelas, ruang guru, ruang komputer, ruang laboratorium, ruang UKS, serta meubelair dan perlengkapan sekolah. Semua perlengkapan tersebut selesai dikerjakan tepat waktu.

Selama prosesi peresmian berlangsung, kebahagiaan tergambar jelas. Saling bertukar senyum, baik para guru, siswa-siswi, pengurus komite, maupun sejumlah warga sekitar yang turut hadir.

Kebahagiaan itu beralasan karena fasilitas baru yang tersedia di sekolah ini cukup lengkap. Bangunannya megah. Penataan lingkungan sekolah sangat asri dengan pemandangan arah barat yang sungguh indah dan mengagumkan.

Andai dikerjakan secara kontraktual, belum tentu fasilitas ini tersedia sebagaimana adanya sekarang. Sebab kondisi tanahnya memprihatinkan.

Sungguh menantang dan menguji nyali. Hitung-hitungan untung rugi belum tentu tergapai sesuai harapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *