Telur Kedaluwarsa Masih Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli

Penelitian oleh tim dari University of California Davis juga menunjukkan bahwa penyimpanan telur dalam suhu konstan dan karton asli mampu memperlambat pertumbuhan bakteri seperti Salmonella.

Kapan Telur Harus Dibuang? Telur yang kualitasnya menurun belum tentu busuk. Ciri-ciri seperti putih telur encer dan kuning telur yang tidak lagi menggumpal hanyalah penurunan kualitas, bukan tanda bahaya.
Ilustrasi. Telur kadaluwarsa ternyata masih bisa dikonsumsi selama kondisinya aman. (jackmac34/Pixabay/CNN Indonesia).

Menurut USDA,  telur masih aman dikonsumsi hingga 3–5 minggu setelah tanggal kemasan jika disimpan pada suhu 4°C atau lebih rendah, sebagaimana dihimpun Terasnusa.com dari CNN Indonesia, Kamis (10/4/2025)

Bahkan, pada kemasan telur bersertifikasi USDA biasanya tercantum Julian Date, yakni kode angka yang menunjukkan hari keberapa dalam setahun telur dikemas. Dari sini, telur bisa bertahan hingga 5 minggu selama disimpan dengan benar.

Hasil Penelitian Terbaru: Tidak Semua Telur Kedaluwarsa Berbahaya

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Protection (2024) menemukan bahwa lebih dari 87% sampel telur yang disimpan dalam kulkas selama empat minggu setelah tanggal kedaluwarsa masih aman secara mikrobiologis untuk dikonsumsi, asalkan kulit telur tidak retak dan tidak terpapar suhu tinggi.

Penelitian lain oleh tim dari University of California Davis juga menunjukkan bahwa penyimpanan telur dalam suhu konstan dan karton asli mampu memperlambat pertumbuhan bakteri seperti Salmonella.

Tips Penyimpanan Telur yang Aman

  1. Simpan di rak dalam kulkas, bukan di pintu. Suhu di pintu kulkas lebih fluktuatif karena sering dibuka-tutup.
  2. Gunakan karton asli untuk mencegah telur menyerap bau makanan lain serta menjaga kelembapan.
  3. Cek kondisi kulit telur. Hindari telur yang retak, terasa lengket, atau tampak ada bintik jamur atau bubuk putih di permukaannya.

“Jika kulit telur terasa licin atau tampak bubuk putih, itu bisa jadi tanda adanya pertumbuhan jamur atau bakteri. Telur seperti ini sebaiknya langsung dibuang,” tegas Maloberti, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (10/4/2025)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *