“Kami sangat mengapresiasi. Ini adalah langkah inspiratif yang menunjukkan bahwa keberagaman bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk dirayakan dalam semangat kolaborasi,” ucapnya.
Rektor Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic.Theol, menegaskan bahwa kampus yang dipimpinnya berkomitmen menjadi rumah bersama yang inklusif bagi siapa pun, tanpa memandang latar belakang agama.
“Unika adalah tempat bertumbuh, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara spiritual dan sosial. Kami percaya kolaborasi lintas iman adalah fondasi penting dalam membentuk generasi masa depan yang toleran dan berkarakter,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng, Romo Ledobaldus Roling Mujur, mengungkapkan bahwa keberagaman bukan hanya dihargai di Unika, tapi sungguh dihidupi. Saat ini, lebih dari 70 mahasiswa Muslim serta 11 dosen dan tenaga kependidikan Muslim berkontribusi aktif dalam kehidupan kampus.
