Indeks

CERPEN: Tuhan, Gadis Kerudung Putih Itu Bukan Jodohku

Ia belum menemukan semua jawaban, tetapi ia tahu satu hal: Tuhan tak pernah benar-benar pergi. Tuhan, gadis berkerudung putih itu bukan jodohku. Tapi aku telah menemukan-Nya dalam dirinya.

Ilusrasi Gadis Berkerudung Putih (Foto: Unsplash/Kumparan)

PAGI itu, lonceng gereja berbunyi nyaring, menandakan perayaan Paskah baru saja dimulai. Rafael, seorang pemuda yang selama ini menjauh dari gereja, duduk termenung di depan pintu katedral. Orang-orang yang berpakaian rapi masuk dengan penuh sukacita, tetapi Rafael tetap tak bergerak. Baginya, Tuhan terasa begitu jauh.

Sejak kematian ibunya, Rafael merasa kehilangan segalanya. Doa-doanya seakan tak pernah didengar, dan Tuhan terasa asing. Ia bertanya-tanya, jika Tuhan memang Mahakuasa, mengapa Ia membiarkan penderitaan terjadi? Dengan penuh kebingungan, ia akhirnya berdiri dan masuk ke dalam gereja, meski hatinya masih dipenuhi keraguan.

Di dalam, misa Paskah berlangsung khidmat. Umat bersukacita menyambut kebangkitan Kristus, tetapi Rafael tetap merasa kosong. Namun, sesuatu dalam bacaan Injil hari itu mengusik pikirannya: kisah Maria Magdalena yang menangis di depan makam Yesus.

Ia mengira Tuhan telah diambil darinya, tetapi Yesus justru menampakkan diri dan menyebut namanya. “Maria!” Hanya dengan satu panggilan, Maria pun menyadari bahwa Tuhan tetap ada bersamanya.

Lalu, ada satu bagian lain yang juga menggetarkan hatinya: kisah Petrus yang menyangkal Yesus. Rafael teringat bagaimana Petrus, yang begitu dekat dengan-Nya, justru menyangkal tiga kali ketika dihadapkan pada ujian.

Apakah Petrus disadarkan oleh Tuhan, ataukah oleh kokok ayam yang membangunkannya dari ketakutannya? Rafael bertanya dalam hati, apakah ia selama ini juga menyangkal Tuhan? Apakah ia mencari Tuhan hanya karena kehilangan ibunya, atau memang karena ia benar-benar ingin kembali?

Usai misa, Rafael duduk di bangku gereja, matanya terpaku pada salib di altar. Tiba-tiba, seorang gadis berkerudung putih duduk di sebelahnya. Wajahnya teduh, matanya lembut namun penuh makna.

“Kau tampak seperti seseorang yang mencari sesuatu,” katanya dengan suara lembut.

Exit mobile version