Menuju Indonesia Emas 2045, investasi pada manusia tak lagi bisa ditunda. Bonus demografi yang dimiliki bangsa ini hanya akan bermakna jika ditopang oleh sistem pendidikan yang bermutu dan merata.
Tanpa itu, peluang demografis bisa berubah menjadi beban sosial. Namun, bila pendidikan ditempatkan sebagai prioritas nasional, Indonesia akan melangkah menuju masa depan dengan daya saing dan kepercayaan diri yang kuat.
Harapan dan Komitmen Bersama
Pendidikan yang membebaskan dan memberdayakan, sebagaimana diwariskan Ki Hadjar Dewantara, harus dihadirkan nyata, bukan hanya dalam dokumen kurikulum, tetapi juga dalam praktik di ruang kelas, dalam kebijakan yang bijak, dan dalam relasi yang bermartabat antara guru dan murid.
Pendidikan Indonesia tak boleh terus menjadi menara gading yang jauh dari denyut kehidupan rakyat. Ia harus menjelma menjadi lumbung harapan, tempat bertumbuhnya karakter, keterampilan, dan semangat kebangsaan generasi masa depan.
Hardiknas 2025 sepatutnya menjadi titik balik: dari rutinitas administratif menuju transformasi esensial. Pendidikan harus menjadi lokomotif utama pembangunan manusia Indonesia yang unggul, inklusif, dan adaptif menghadapi tantangan global.
Visi Indonesia Emas tidak akan pernah menjadi kenyataan bila pendidikan tak menjadi pusat perhatian. Kini saatnya berinvestasi secara sungguh-sungguh pada manusia, melalui pendidikan yang merata, bermutu, dan memerdekakan. Sebab tanpa pendidikan yang mencerdaskan dan membebaskan, impian Indonesia Emas tinggal menjadi slogan kosong di tengah tantangan zaman.***
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”
Penulis adalah: Peminat Isu Pendidikan dan Ekologi Sosial, Direktur TerasNusa.com