Cerita Kaka Heri mengingatkan pada filosofi connecting the dots yang dipopulerkan oleh Steve Jobs. Namun ia membumikan gagasan itu dengan cara yang lebih membumi, lebih manusiawi.
Bukan sekadar melihat masa lalu sebagai jalan ke masa depan, melainkan memercayai bahwa setiap manusia membawa cahaya yang akan menemukan cahaya lainnya, selama ia melangkah dengan niat baik.
Di Manggarai, di antara tarian Caci yang menggema gagah, helai tenun ikat yang sarat makna, dan batu-batu rumah adat yang tersusun dengan kearifan leluhur, Kaka Heri melihat lebih dari sekadar warisan.
Ia melihat titik-titik yang menunggu untuk saling terhubung, dan di sanalah ia hadir, dengan tangan terbuka dan hati yang tak pernah letih untuk percaya.
Satu niat baik. Satu langkah. Satu koneksi. Dan dunia, perlahan, mulai menjawab. Semua niat baik, meski lahir dari sudut-sudut sunyi, pada akhirnya akan saling menemukan jalannya. Seperti bintang yang tak pernah kehilangan langitnya, setiap kebaikan akan dituntun kepada cahaya yang serupa.
