Rayakan 25 Tahun Berkarya di Manggarai, Suster Misionaris Claris Gelar Talkshow Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS

Ia menambahkan, kolaborasi antara MC, Paroki, dan SVD dalam menyambut yubileum 150 tahun SVD menjadi cermin wajah Allah di tengah dunia yang terluka.

Rayakan 25 Tahun Berkarya di Manggarai, Suster Misionaris Claris Gelar Talkshow Kesehatan Reproduksi dan HIV/AIDS (Foto: Panitia)

M.Y. Diana Baru, SST,MKes, juga melihat pentingnya kesehatan reproduksi dan dampaknya terhadap stunting, seperti kehamilan yang tidak sehat, kekurangan gizi, komplikasi kehamilan, dan keterlambatan pertumbuhan janin.

Lebih lanjut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Manggarai ini menuturkan langkah-langkah konkrit yang sudah pernah dilakukan seperti pembinaan Kesehatan reproduksi di sekolah dan luar sekolah, duta genre bagi siswa /i SMA/SMK, Bina Keluarga Remaja (BKR), bincang dengan konselor di radio, penyuluhan, dan lain-lain.

Fakta HIV/AIDS di Kabupaten Manggarai

Sementara itu, Kunigunda Albert Da, S.KM., M.Epid memaparkan tentang fakta epidemi kasus HIV/AIDS di Kabupaten Manggarai.

Total temuan sejak 2013-2024 sebanyak 467 kasus yang terjadi di Manggarai raya. Epidemiolog yang berkarya di Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai ini juga mengidentifikasi kelompok risiko kasus baru seperti ojek, pelajar, mahasiswa, sopir, salon, pendidik, PNS, petani, perantau, IRT, honorer, kerja swasta, dan yang belum kerja.

“Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai terus berupaya untuk mencegah dan menangani kasus-kasus dengan melakukan penyuluhan dan pengobatan”, tuturnya.

Upaya tersebut diafirmasi oleh narasumber lainnya yaitu Kosmas Takung, komisaris eksekutif KPAD. Menurutnya KPAD bersama pemerintah Kabupaten Manggarai, menggandeng semua pihak, mengawasi, dan mensosialisasikan semangat memerangi HIV/AIDS menuju tercapainya 3 zero yakni nol infeksi baru, nol kematian, dan nol stigma terhadap ODHA.

Pada sesi lainnya, direktur WVI wilayah Manggarai Raya, Ignatius Anggoro menuturkan bahwa sebagai lembaga yang fokus pada pendampingan dan perlindungan anak, WVI mendampingi berfungsinya forum-forum anak baik di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten.

Sebab menurutnya, Forum Anak dapat menjadi pendidik atau pendamping sebaya.

Diharapkan dengan semakin banyaknya pendidik sebaya, sosialisasi HIV/AIDS akan lebih efektif. Selain itu, pemahaman dan pengawasan terhadap aplikasi-aplikais seks bebas juga harus ditingkatkan, karena akan dapat mengurangi laju penyebaran virus ke banyak orang.

Keuskupan Ruteng Bekerjasama Lintas Sektoral

Lebih lanjut dari sisi gereja, RD Blasius Harmin mengungkapkan bahwa talk show ini sangat bermanfaat bagi remaja dalam mempersiapan kehidupan berkeluarga yang berkualitas di masa depan.

Kesehatan calon pasangan suami-istri adalah bagian integral dari Bonum Coniugum (kebaikan perkawinan) dalam persepktif Hukum/Moral Perkawinan Katolik.

“Keuskupan Ruteng melalui Komisi Keluarga telah melakukan berbagai upaya dengan bekerjasama lintas sektoral tentang bagaimana merawat organ reproduksi dan juga menghindari ‘pergaulan bebas’ yang mengarah pada seks pra nikah (free sex) yang membawa dampak negatif bagi remaja di masa depan seperti kehamilan yang tidak direncanakan (kehamilan usia dini), penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan dampak sosial-ekonomi”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *