Indeks

Feature: Fabianus Abu, Dari Ruang Kelas ke Ruang Kebijakan

Fabianus Abu, Dari Ruang Kelas ke Ruang Kebijakan. Jejak Guru yang Menyulam Pelayanan dalam Pemerintahan. Ini adalah kisah inspiratif Fabianus Abu, mantan guru yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati. Dari ruang kelas hingga ruang kebijakan, ia tetap menjadi pendengar setia rakyat dengan kepemimpinan yang berakar pada empati, kesederhanaan, dan pelayanan tulus.

Kiah Inspiartif Wakil Bupati Manggarai: Fabianus Abu, Dari Ruang Kelas ke Ruang Kebijakan (Foto:goodkind.id/edit by canwa-TerasNusa.com)

“Ayah saya adalah orang biasa, tapi dia tahu cara hadir di tengah orang,” kenangnya. Dari sang ayah, ia belajar tentang pentingnya membangun relasi, bukan dominasi.

Ia tak mengejar kekuasaan dengan ambisi membara. Politik bukanlah arena pertarungan, tapi jalan pengabdian. Baginya, kepercayaan publik bukan hasil pencitraan, tapi buah dari konsistensi dan kerja nyata.

“Saya ini bukan siapa-siapa. Kalau hari ini orang percaya, itu karena proses panjang yang dimulai dari rumah, sekolah, hingga ruang-ruang kecil tempat saya belajar mendengarkan orang lain,” katanya merendah.

Dan dalam seluruh perjalanannya, satu hal tak pernah berubah: keluarga adalah pusat semestanya. Istrinya, Apolinia Ijuk, adalah sosok yang tak sering terlihat di publik, namun selalu hadir sebagai penyangga setia.

Bersama empat anak mereka, keluarga menjadi rumah yang selalu memeluknya tanpa syarat.

“Kalau saya salah bicara di rumah, anak saya bisa koreksi langsung,” katanya sambil tertawa. “Itu menyehatkan.”

Di tengah tumpukan berkas dan waktu yang padat, Pak Fabi tetap menyediakan ruang untuk mendengar. Ia tahu, tak semua orang butuh solusi cepat, kadang, cukup dengan merasa dihargai.

Dan untuk itu, kursi coklat di ruang kerjanya tetap tersedia, siap menampung suara-suara yang tak terdengar di tempat lain***

Exit mobile version