Ia aktif dalam berbagai kegiatan sekolah dan komunitas, termasuk belajar bahasa Inggris secara otodidak melalui media daring. Kegiatan itu melatihnya tampil percaya diri, terbuka terhadap hal baru, dan mampu berbicara tentang budaya dan isu sosial dengan wibawa.
Kini, menyandang gelar Putri Manggarai 2025, Cintya membawa misi besar: menjadi suara bagi generasi muda yang cerdas, beretika, dan mencintai budaya sendiri.
Ia ingin perannya tidak hanya berhenti pada panggung kemenangan, tetapi berlanjut sebagai agen perubahan.
“Saya ingin menunjukkan bahwa menjadi putri daerah bukan hanya soal penampilan, tapi juga tentang tanggung jawab dan semangat untuk berkontribusi,” pungkasnya penuh harap.