Yang paling menyentuh adalah sesi syering pengalaman hidup. Mahasiswa berbagi kisah perjuangan mereka dalam menempuh pendidikan, memberi semangat bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang dalam meraih mimpi.
“Saya ingin jadi guru seperti kakak-kakak,” kata seorang anak panti dengan mata berbinar.
Apresiasi Penuh dari Pihak Panti
Kepala Panti Asuhan Lempe, Ibu Mery Baso, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk dukungan moral yang sangat dibutuhkan anak-anak.
“Anak-anak merasa diperhatikan dan diberi ruang untuk bermain serta belajar dari orang-orang muda yang peduli. Terima kasih kepada mahasiswa PGSD dan dosen pembimbing yang telah hadir dan memberi waktu bersama kami,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Pelajaran Hidup bagi Mahasiswa
Bagi para mahasiswa, kegiatan ini menjadi ruang refleksi personal. Mereka belajar bahwa menjadi guru bukan sekadar mengajar, tetapi hadir sebagai pribadi yang peduli dan mampu menyentuh hati sesama.
“Saya belajar arti bersyukur, memberi, dan menjadi pendengar yang baik,” ujar Adrianus, salah satu mahasiswa.
“Kami justru mendapat banyak dari mereka. Keceriaan, kekuatan, dan ketulusan mereka membuat kami bercermin,” tambah mahasiswa lainnya.