Didukung Akademik: Pendidikan yang Mendidik Hati
Dosen pembimbing, Rudolof Ngalu, S.Fil., M.Pd., menyatakan kegiatan ini sejalan dengan tujuan pendidikan tinggi yang humanis.
“Sebagai calon guru, mahasiswa perlu dilatih untuk hadir secara utuh di tengah masyarakat. Pendidikan bukan hanya soal nilai, tetapi juga pembentukan karakter,” ujarnya.
Pihak Program Studi PGSD FKIP juga mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari pembentukan profil lulusan yang transformatif.
Pendidikan sebagai Sarana Transformasi Sosial
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga kepekaan terhadap realitas sosial. Mahasiswa menjadi jembatan antara dunia akademik dan masyarakat yang membutuhkan.
Di akhir kunjungan, mahasiswa dan anak-anak panti membentuk lingkaran, saling menggenggam tangan, dan berdoa bersama. Tangis haru pun pecah, bukan karena sedih, tetapi karena merasa saling terhubung dalam kasih yang tulus.
Di Panti Asuhan Lempe, mereka tidak hanya memberi, tetapi juga mereka menerima. Menerima pelajaran hidup, cinta yang tulus, dan kesadaran untuk menjadi guru yang membangun, bukan sekadar mengajar (Sumber: Tim Publikasi & Dokumentasi 2024L)