Unika Santu Paulus Ruteng Bekali Mahasiswa KKN 2025 untuk Bangun Desa dan Cegah Stunting

Sebanyak 1.260 mahasiswa lintas program studi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng bersiap terjun ke desa-desa untuk mengangkat isu pembangunan berkelanjutan dan pencegahan stunting. Melalui KKN Tematik 2025 yang digelar 4–12 Agustus, mereka dibekali strategi lapangan, keterampilan teknis, dan pemahaman lintas sektor agar mampu menjadi agen perubahan di tengah tantangan pembangunan desa Indonesia.

Ketua Pelaksana KKN Tematik 2025, Yohanes Mariano Dangku, S.Fil., M.Pd., saat memberikan sambutan pembukaan pembekalan (Foto:Panitia Dokumentasi & Publikasi KKN Tematik Unika Ruteng)

“KKN bukan sekadar kegiatan akademik, tetapipesta sekolahresmi yang berdampak langsung pada capaian akademik. Kita melaksanakan KKN secara integratif lintas fakultas dan program studi agar mahasiswa bisa saling mengenal dan bekerja sama menghadapi tantangan masyarakat secara nyata,” ujarnya.

Ket: Suasana pembekalan hari pertema KKN Tematik Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng (4/8/20215)

Hingga pembukaan, tercatat 98% dari total peserta telah resmi terdaftar. Yohanes mengingatkan mahasiswa agar memahami dan menghormati kearifan lokal saat diterima di desa.

Mengacu pada Rundown Pembekalan KKN Tematik 2025, selama 4–12 Agustus para mahasiswa mengikuti materi dari pakar, akademisi, praktisi pemerintah, dan lembaga mitra pembangunan. Materi disusun tematik dan interdisipliner, mencakup:

  1. Kebijakan KKN Tematik 2025 sebagai dasar normatif pelaksanaan.
  2. Penguatan Akses dan Edukasi Air Bersih berbasis masyarakat.
  3. Penanganan Stunting dari aspek sanitasi, medis, dan strategi lintas sektor.
  4. Permasalahan Pembangunan Masyarakat Desa dan potensi pertanian untuk pemenuhan gizi anak.
  5. Isu sosial seperti pernikahan dini dan kaitannya dengan stunting.
  6. Sinergi Universitas dan Pemerintah dalam pembangunan berkelanjutan.
  7. Pelatihan praktis meliputi simulasi menu pangan lokal, pengolahan limbah, teknologi sanitasi sederhana, hingga pendampingan pembuatan website desa.

Materi-materi tersebut menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam mencetak agen perubahan yang siap menghadapi tantangan pembangunan desa dan kesehatan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *