SERING DIABAIKAN, Berikut Kesalahan Memasak Sayur yang Bisa Picu Penyakit Jantung

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan memasak tertentu justru bisa memicu risiko kesehatan, khususnya jika melibatkan bahan tinggi lemak jenuh atau sodium

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan memasak tertentu justru bisa memicu risiko kesehatan, khususnya jika melibatkan bahan tinggi lemak jenuh atau sodium. Beberapa metode memasak juga bisa mengurangi kandungan nutrisi penting dalam sayuran, memicu kolesterol tinggi, dan meningkatkan tekanan darah.
Berikut Kesalahan Memasak Sayur yang Bisa Picu Penyakit Jantung (Gambar Ilustrasi: SHUTTERSTOCK/THE IMAGE PARTY/Kompas.com)

TERASNUSA.com-Sayuran dikenal sebagai sumber nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh dan jantung. Namun, tahukah Anda bahwa cara memasak yang salah bisa menghilangkan manfaat tersebut dan bahkan membahayakan kesehatan?

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan memasak tertentu justru bisa memicu risiko kesehatan, khususnya jika melibatkan bahan tinggi lemak jenuh atau sodium. Beberapa metode memasak juga bisa mengurangi kandungan nutrisi penting dalam sayuran, memicu kolesterol tinggi, dan meningkatkan tekanan darah.

Berikut ini delapan kesalahan umum saat memasak sayuran yang perlu dihindari demi menjaga kesehatan jantung, dilansir dari laman All Recipes, sebagaimana dikutip oleh TERASNUSA.com dari KOMPAS.com:

1. Menggunakan Minyak Kelapa Berlebihan

Minyak kelapa sering dianggap sehat karena sifat alaminya dan aroma khasnya. Namun, kandungan lemak jenuh yang tinggi dalam minyak kelapa bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) jika digunakan berlebihan. Kolesterol tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung.

Solusi: Gunakan minyak zaitun, minyak kanola, atau minyak alpukat yang lebih sehat dan kaya lemak tak jenuh.

2. Menambahkan Garam Terlalu Banyak

Penggunaan garam memang membuat rasa sayuran lebih nikmat, tetapi konsumsi natrium berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Tekanan darah tinggi berkaitan erat dengan risiko serangan jantung dan stroke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *