Kelompok PKM Stasi Wae Cepang Diterima Secara Adat, Ketua Dewan Stasi Ajak Mahasiswa Berkolaborasi

Momentum ini menjadi penanda dimulainya kegiatan PkM Asistensi Paskah oleh para mahasiswa tersebut. Setibanya di Stasi Wae Cepang, mereka disambut hangat dan penuh sukacita oleh umat Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang.

Dosen pendamping, Feliks Hatam, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan umat Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang.

Ia menegaskan bahwa kehadiran mahasiswa dalam kegiatan PkM merupakan bentuk panggilan untuk melayani masyarakat sekaligus memperkuat kompetensi mereka sebagai calon pendidik.

Sementara itu RD Jossy, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan PkM adalah kesempatan emas untuk belajar langsung dari masyarakat. Ia menyebut bahwa kampus terbesar adalah lingkungan sosial tempat mahasiswa berinteraksi dan berkarya.

“Percayalah, kampus terbesar itu bukan hanya di dalam gedung, tapi ada di tengah masyarakat. Lewat interaksi dan kegiatan yang kalian jalani, akan tumbuh pelajaran dan nilai-nilai berharga yang tidak kalian temukan di bangku kuliah,” tutur Badan Pembina Yayasan Santu Paulus Ruteng itu penuh semangat.

Ketua Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng itu juga mengingatkan mahasiswa bahwa sebagai calon guru, mereka harus mulai meneladani nilai-nilai positif sejak dini.

“Guru itu digugu lan ditiru. Maka, mulailah belajar meneladani hal-hal baik selama kegiatan ini. Meskipun waktunya singkat, saya yakin akan banyak nilai yang kalian bawa pulang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, para mahasiswa peserta PkM ini akan menetap di dua stasi, yakni Stasi Wae Cepang dan Stasi Woang, selama pelaksanaan kegiatan asistensi Paskah 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *