Human Capital Index (HCI) NTT, katanya, masih berada di angka 0,54, jauh tertinggal dibanding negara-negara lain seperti Singapura (0,88) dan Vietnam (0,69).
“Perubahan digital tak bisa dihindari. Satu-satunya cara bertahan adalah menyiapkan SDM yang adaptif, kolaboratif, dan literat digital,” jelasnya.
“Kita harus mulai dari pendidikan anak-anak hingga calon ibu. Investasi SDM bukan pilihan, tapi keharusan.”
Komitmen Unika Santu Paulus Ruteng
Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, dalam sambutannya menegaskan bahwa kampus ini berkomitmen menjadi pusat pengembangan SDM berkualitas di Manggarai Raya dan NTT.
“Kami hadir sebagai rahim peradaban baru. Peran Unika adalah menyiapkan generasi yang siap menjawab tantangan zaman, baik secara intelektual maupun spiritual,” tegasnya.
Kuliah umum ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, inovasi dalam pembelajaran, serta reformasi kurikulum yang relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.